Aku Diperawani Bosku

“Ahhhh ….” Aku hanya bisa mendesah pendek karena kesal saat suamiku sudah berejakulasi padahal penetrasinya baru berjalan kurang dari dua menit saja, sedangkan aku sendiri baru mulai menikmati persetubuhan ini.

Seharusnya aku bisa maklum karena ini adalah pengalaman pertama bagi suamiku yang baru melangsungkan pernikahan denganku. Sedangkan aku sudah lebih dari empat tahun mengenal seks dan secara rutin berhubungan badan. Sehingga dengan tanpa sadar tadi pun aku membantu suamiku memasukkan penisnya ke dalam liang vaginaku.

Tentu saja suamiku bahkan keluargaku sendiri tidak pernah tahu mengenai pengalaman seksku selama ini karena dari penampilan dan aktivitasku sehari-hari terlihat biasa-biasa saja. Hal itu dimungkinkan karena aku hanya berhubungan badan dengan orang yang sama terus. Walaupun demikian aku sudah siapkan alasan kalau suamiku nanti mempermasalahkan tidak adanya pendarahan saat malam pertama.

Namaku Tini, aku bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan pelayaran kapal barang. Umurku waktu menikah adalah 28 tahun, tapi aku kehilangan keperawananku pada umur 23 tahun saat aku berkerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan telekomunikasi. Di bawah ini adalah ceritaku mengenai pengalaman seksku yang pertama.

-------- oo0oo ---------

Hari ini adalah hari terakhir bossku ada di kantor cabang Bandung ini, karena mulai besok beliau akan digantikan oleh orang baru yang dipilih oleh kantor pusat. Bossku memang mendapat promosi dari kepala cabang di Bandung menjadi direktur di Jakarta. Padahal aku belum sampai dua bulan bekerja sebagai sekretaris di sini, sehingga selain harus beradaptasi dengan tempat kerja yang baru aku juga harus beradaptasi dengan boss baru. Di tempat kerjaku ini, aku adalah karyawan yang paling muda karena karyawan lainnya rata-rata 10 tahun lebih tua.

Calon boss yang baru juga sudah datang karena hari ini akan menjadi hari serah terima de facto kantor cabang Bandung dari boss lama ke boss yang baru. Ternyata boss baru ini masih muda, umurnya masih sekitar 26-27 tahun dengan badan yang tinggi besar dan cukup tampan dengan kumisnya yang tebal. Pak Yanto adalah nama boss baruku itu, beliau sudah berkeluarga dengan dua anak ; seorang putri dan seorang putra.

Pak Yanto ternyata membawa gaya kepemimpinan yang sama sekali berbeda dan membawa moderenisasi dalam bekerja. Karyawan-karyawan yang asalnya terbiasa dengan kerja individual sekarang dipaksa kerja secara kolektif dalam suatu team work. Semua karyawan tanpa kecuali harus melek teknologi dan untuk itu boss baru tidak segan-segan turun sendiri mengajari. Sebagai sekretaris akupun banyak belajar dari beliau tetang berbagai hal dan karena aku adalah karyawan yang paling sering berinteraksi dengan beliau tentunya aku punya paling banyak kesempatan untuk belajar .

Pelahan-lahan mulai muncul rasa kagumku pada pak Yanto dan mulai mengidamkan mendapatkan jodoh seperti beliau atau mendekati kemampuan beliau. Berbeda dengan karyawan pria lain yang suka memandang rendah bahkan melecehkan sesama karyawan wanita, pak Yanto sangat santun kepada wanita baik itu karyawannya maupun bukan. Hal ini membuat muncul rasa sayangku pada pak Yanto karena aku merasa bisa berlindung kepada beliau.

Kombinasi rasa hormat, kagum dan sayang membuat aku merasa selalu ingin dekat dengan beliau, sehingga saat kami sedang berdua aku kadang-kadang bersikap agak manja dan kelihatannya beliau tidak keberatan. Lambat laun aku mulai melihat bahwa pak Yanto pun mulai merasa nyaman kalau dekat dengan aku. Walaupun demikian kesempatan kami bisa berdua hanya saat berada di kantor saja sehingga semua urusan adalah berkaitan dengan pekerjaan dan pak Yanto tidak pernah mencoba mengajakku keluar berdua selain karena urusan kantor.

Hingga pada suatu waktu kantor Bandung harus bertindak sebagai tuan rumah pelatihan produk baru dari perusahaan dan pada akhir acara semua peserta ingin berwisata ke Ciater Subang. Walaupun aku bukan peserta training, tapi sebagai wakil panitia aku harus menemani mereka berwisata ke sana. Seperti yang aku khawatirkan sebelumnya, sebagai wanita satu-satunya dimana peserta lainnya adalah pria, aku menjadi bulan-bulanan yang cenderung melecehkan.

Untung saja pak Yanto segera melihatnya sehingga bisa menarikku dan mengajakku pulang lebih awal karena teman-teman kantor Bandung yang lain pun tidak bisa diandalkan untuk melindungi aku. Akhirnya aku pulang berduaan saja dengan pak Yanto dan pada kesempatan sepanjang perjalanan kembali ke Bandung kami manfaatkan untuk mengobrolkan hal-hal diluar perkerjaan bahkan ke hal-hal yang agak pribadi.

“Udah hampir sampai Bandung nih …” kata pak Yanto “Enaknya ke mana dulu ya ?”

“Lho … kenapa ga langsung pulang ? ” Kataku keheranan “Bukankah bapak biasa ada acara bersama keluarga kalau malam minggu seperti sekarang ?”

“Saya sudah tanggung nih ijin pulang malam ke istriku untuk nemenin orang-orang tadi” jelas pak Yanto

“Kalau begitu terserah bapa saja deh …” kataku dengan perasaan campur aduk antara senang bisa bersama beliau di malam minggu dengan rasa takut bepergian dengan suami orang.

“Okay … Jadi malam ini kita akan malam mingguan berdua ya ” Sahut beliau sambil tersenyum.

Malam itu kami seperti orang yang baru jadian pacaran, walaupun masih serba canggung tapi penuh dengan gairah yang menggebu. Apalagi beliau juga langsung bergerak cepat dengan tidak ragu-ragu lagi untuk memeluk dan menciumi pipiku setiap ada kesempatan.

Menjelang tengah malam pak Yanto mengantarkanku pulang dan untuk pertama kalinya aku merasakan ciuman bibir dari laki-laki di dalam mobil sesaat sebelum masuk ke rumah.

Semalaman aku hampir tidak bisa tidur karena semua kejadian beberapa jam bersama bossku itu seperti diputar berulang-ulang dikepalaku. Perasaanku sangat bahagia karena langsung dimabuk cinta walaupun itu cinta terlarang. Selama ini aku tidak pernah benar-benar pacaran dengan beberapa pria yang bergantian mencoba mendekatiku, mereka hanya aku jadikan teman dekat sampai mereka menjauh sendiri.

Sejak hari itu pak Yanto selalu mengajakku keluar setiap hari Sabtu, kebanyakan hanya dari pagi sampai sore, jarang sekali bermalam mingguan lagi. Kadang-kadang kami juga keluar malam sepulangnya dari kantor untuk nonton filem di bioskop atau makan malam bareng. Walaupun demikian aku menganggap kami sudah “jadian”, apalagi pak Yanto sudah mengajari aku berciuman bibir dengan permainan lidahnya.

Tidak sampai sebulan payudaraku sudah mulai di remas-remasnya ketika kami berciuman. Waktu pertama kali dilakukan hanya dari luar baju tapi untuk yang selanjutnya sudah merogoh langsung ke balik BHku setelah melepas kancing baju dan mengangkat cup BHku. Terus terang aku sama sekali tidak memberikan penolakan atas aksi bossku yang ini karena aku sendiri sangat menikmatinya, apalagi kalau remasannya diselingi permainan jari-jarinya pada putingku.

Tidak puas dengan meremas payudaraku, beliau juga mulai mengusap-usap vaginaku kalau aku kebetulan sedang memakai rok. Untuk aksi beliau ini aku sempat menolak karena aku masih perawan dan itu yang kusampaikan kepadanya, tapi bossku bilang bahwa dia hanya akan mengusapnya dari luar celana dalam saja tidak sampai menyentuh langsung vaginaku. Walaupun awalnya ragu-ragu tapi akhirnya aku “mengijinkannya” apalagi ternyata sentuhan beliau pada vagina membuat aku mulai mengenal apa yang namanya orgasme.

“Bapaaaa… Tini sudah ga tahaaannnn” itulah teriakan khasku pada saat mencapai orgasme yang terasa seperti sangat ingin pipis tetapi penuh kenikmatan. Kata bossku aku mempunyai libido yang tinggi karena cukup dengan ciuman panjang dengan remasan di payudara dan permainan jari diluar vagina, aku bisa mencapai orgasme berkali-kali sampai celana dalamku basah kuyup seperti ngompol tapi cairannya lebih kental dan sangat lengket.

Sebenarnya aku sangat risi karena kami selalu melakukannya di dalam mobil yang diparkir di tempat umum atau di ruangan beliau di kantor. Apalagi biasanya dalam sekejap pak Yanto bisa membuat bajuku berantakan. Tapi dengan hubungan cinta terlarang seperti kami hampir tidak mungkin melakukannya di rumah sampai akhirnya tiba hari itu …

Pada suatu hari aku beri tahu pak Yanto bahwa pada minggu ini aku hanya hanya sendirian di rumah sampai hari Minggu karena orang-orang rumah sedang mudik ke Bumi Ayu (Jawa Tengah) kampung halamanku. Jadi aku menawarkan ke beliau untuk kencan di rumahku saja sekalian menemani aku menjaga rumah. Saat itu hubungan kami sudah berjalan hampir tiga bulan dan aku sama sekali tidak memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi kalau hanya berduaan dengan bossku di rumah yang kosong.

Hari Sabtu pagi aku sudah tak sabar menunggu pak Yanto di rumahku, ada perasaan senang di hatiku karena akan bisa berkencan dengan beliau tanpa ada rasa khawatir seperti yang biasa kami lakukan. Rasa senang ini menimbulkan rasa kangen yang amat sangat kepada pak Yanto, padahal baru kemarin kami bercumbu di mobil saat diantarnya pulang. Akhirnya beliau datang juga dengan menenteng satu kantung kecil warna gelap (yang belakangan kuketahui berisi kondom dan pelumas). Sesuai permintaanku sebelumnya beliau memarkir mobilnya agak jauh dari rumahku supaya tetap memberi kesan rumahku kosong sehingga kencan kami tidak terganggu oleh saudara atau teman yang tiba-tiba datang berkunjung.

Setelah mengunci pagar dari arah luar dan mengunci pintu masuk, aku langsung menubruk dan memeluk pak Yanto yang saat itu sedang meletakkan kunci mobil dan tas kecilnya di atas meja makan. Beliau langsung membalasnya dengan menciumku penuh kehangatan seolah-olah juga baru bertemu kembali denganku. Dengan tanpa melepaskan pangutan dibibir, kami kemudian bergerak untuk duduk di karpet depan pesawat TV. Pak Yanto sengaja mendudukkan aku di atas bantal-bantal yang ada supaya tinggi kami menjadi seimbang.

Setelah puas melepas kangen dengan berciuman, pak Yanto kemudian melepas bajuku kemudian BHku pun dilepasnya sehingga bagian atas tubuhku kini telanjang. Aku hanya bisa tertunduk malu karena selama ini belum pernah bercumbu sampai benar-benar melepaskan baju. Setelah aku tunggu beberapa saat aku mulai merasa heran karena pak Yanto tidak juga segera beraksi setelah menelanjangi bagian atas tubuhku. Aku coba memberanikan diri mengangkat mukaku untuk melihat ke arah beliau, ternyata pak Yanto sedang mengamati dengan seksama payudaraku dengan ekspresi kagum. Bossku ini rupanya juga sudah melepas baju atasnya sehingga kami sama-sama bertelanjang dada sekarang.

“Tini, aku baru sadar ternyata besar sekali payudara kamu !” akhirnya beliau berkomentar “Bukan sekedar besar tetapi benar-benar hampir bulat sempurna dengan letak putting di tengah-tengah”

“Ba .. bapa gak suka ?” kataku agak khawatir karena aku tahu ukuran payudara istrinya tergolong normal sedangkan semua perempuan di keluargaku payudaranya memang besar-besar, bahkan ukuran payudaraku masih tergolong kecil kalau dibandingkan mereka.

“Saya suka sekali, terutama karena bentuknya yang benar-benar membulat” Jawabnya “Hanya saja saya kaget karena tidak menyangka sebesar ini terutama kalau dilihat dari ukuran tubuh kamu yang kecil”

“Tapi yang jelas payudara kamu sangat kenyal” lanjutnya sambil tersenyum nakal “Sehingga terlihat selalu membusung walaupun sudah tidak menggunakan BH lagi”

Sambil bicara pak Yanto mulai memegang-megang kedua payudaraku dengan kedua tangannya kemudian langsung memangut bibirku. Ciuman beliau kali ini tidak hanya ke bibir saja, tapi juga pada kupingku leherku, dadaku dan juga putting payudaraku yang berwarna coklat kehitaman. Remasan pada satu payudara bersamaan dengan isapan-isapan yang disertai gigitan kecil pada putting payudara yang lainnya membuat aku dengan cepat merasa melayang.

“Ahhhh… ahhhh…bapaaaa…aaahhh” Celotehku dengan mulut yang menganga dan mata yang susah fokus karena mendapat kenikmatan yang datang tiba-tiba.

Posisi tubuhku kemudian dirubah menjadi setengah berbaring sehingga bossku bisa lebih leluasa mencumbuku. Nafsu berahiku meningkat dengan cepat, aku mulai merasakan celana dalamku menjadi lebih lembab oleh cairan yang keluar di sana.

“Bapaaaaa …. TIni sudah ga tahaaaan ….” Teriakku seperti biasa kalau sudah mencapai orgasmeku. Saat itu aku ingin pak Yanto mengelus-elus vaginaku yang basah dari luar celana dalamku, tapi sekarang beliau tidak melakukannya mungkin kah karena aku masih pakai celana jeans ?

Tapi karena berahiku sudah sampai ke ubun-ubun maka aku tarik tangan kanan pak Yanto ke arah selangkanganku sebagai isyarat keinginanku. Beliau rupanya bisa menangkap maksudku, tapi karena terhalang oleh celana jeans maka beliau berinisiatif membuka kancing celanaku dan resletingnya dengan satu tangannya supaya bisa menjangkau celana dalamku.

Pinggang celana jeansku yang tinggi (sampai pusar) rupanya masih menyulitkan beliau sehingga membuatnya jadi tidak sabar. Beliau lalu berhenti mencumbuku dan dengan gerakan cepat beliau menarik celana jeans dan celana dalamku sekaligus sampai terlepas. Tidak berhenti di sana, pak Yanto pun kemudian melepaskan celana dan celana dalamnya sendiri dengan masih dalam posisi duduk di karpet sehingga kami berdua sekarang dalam kondisi telanjang bulat.

Tubuhku yang telanjang berada dalam posisi badan setengah terbaring di karpet bersandar pada bantal dengan kedua kaki yang mengangkang. Saat itu aku sudah tidak begitu peduli dengan keadaanku karena yang aku inginkan adalah pak Yanto segera mengelus-elus vaginaku seperti biasanya.

Tanpa menunggu lama-lama pak Yanto langsung menindih kemudian menciumi bibirku sedangkan tangan kanannya mengelus-elus vaginaku tanpa terhalang celana dalam lagi. Sentuhan langsung tangan bossku pada vagina ternyata terasa jauh lebih nikmat dari biasanya sehingga tensi berahiku mulai meninggi lagi setelah orgasme pertama tadi. Apalagi saat pak Yanto menggunakan jari-jarinya mempermainkan kelentitku sambil menggesek-gesek liang vaginaku yang sudah semakin basah.

“Hhhhmmmmpphhh …. Hmmmmmppphhhh…..” jeritanku masih tertahan oleh ciuman pak Yanto.

Beliau kemudian beralih menciumi dan menjilati kedua putting payudaraku secara bergantian membuat tubuhku bergelinjang dengan hebat karena diserang rasa geli yang menimbulkan kenikmatan yang luar biasa. Jari-jarinya yang ada di vagina juga terus beraksi dengar berputar-putar di sekitar liangnya sehingga vaginaku terasa mulai merekah dan semakin basah.

“Ahhhh….bapa …ahhhh …. Ahhhhh … enaakkk … ahhh “ Aku hanya bisa menjerit-jerit sebagai ekspresi kenikmatan.

Pak Yanto adalah laki-laki pertama yang aku anggap sebagai pacar dan juga yang pertama menyentuh tubuhku. Cara beliau memperlakukanku membuat aku tidak bisa menolak permintaannya, bahkan membuatku selalu ketagihan dan merindukan beliau melakukannya lagi, lagi dan lagi. Walaupun selama tiga bulan perpacaran keperawananku masih belum terusik, tapi kali ini jadi lain ceritanya …

“Ga tahan pa … Tini sudah ga tahan Bapa …. ooohhhhh” Teriakku saat merasakan orgasme lagi.

Setelah mengejang beberapa kali karena kenikmatan luar biasa yang kurasakan, tubuhku menjadi lemah lunglai. Aku mengangkat kedua tanganku ke arah beliau sebagai tanda ingin dipeluk, tapi pak Yanto malah bangun dan berlutut diantara kedua kakiku sambil menarik kakiku sedikit untuk membuat posisiku badanku berbaring secara sempurna. Kedua kakiku dipentangkannya lebar-lebar dan tanpa ragu-ragu beliau langsung memangut vaginaku dengan bibir dan lidahnya sehingga sekarang kepala bossku itu ada diselangkanganku.

“Bapa apa yang ….Uuuuhhhhhh …..akkkkhhhhhhhh…..shhhhhhhh” aku sempat kaget dan ingin bertanya apa yang dilakukannya itu tapi sebelum kalimatku lengkap aku sudah disergap lagi rasa nikmat dari permainan lidah dan bibir beliau di vaginaku.

Bibirnya mulai menciumi kelentitku sedangkan lidahnya menari-nari menjelajahi sisi dalam vaginaku yang sudah mulai merekah. Kadang-kadang ujung lidahnya terasa bergerak keluar masuk kedalam liang vaginaku yang walaupun tidak masuk terlalu dalam tapi mendatangkan sensasi yang luar biasa. Aku mulai menggerak-gerakkan pinggul dan pantatku mengikuti tarian lidahnya sedangkan kedua tanganku meremas-remas rambut bossku dengan gemas.

Pak Yanto seperti tidak memperdulikan cairan vaginaku yang semakin membanjir dan bibir vaginaku semakin membengkak . Beliau bahkan mulai menggigiti kelentitku dan diselingi sapuan lidahnya yang kasar mengelilingi kulit kelentik yang sensitif membuat tubuhku mulai bergetar dengan hebat menahan rasa nikmat yang dahsyat.

“Akkkkkhhhhhhhhhhh……ga tahan… bapa …Tini ga tahan lagi …….akkkkkkhhhhh” Aku mengerang dengan badan hampir melenting karena nikmatnya.

Pada saat nafasku masih memburu dan tersengal-sengal karena dihantam kenikmatan, aku lihat pak Yanto kembali pada posisi berlutut dan masih berada diantara kedua kakiku. Kemudian beliau maju lebih mendekat ke selangkanganku sambil tangan kanannya seperti menggenggam sesuatu yang kemudian diarahkannya pada vaginaku.

Aku belum pernah melihat kemaluan atau penis orang dewasa, aku hanya pernah melihat penis anak kecil keponakanku saat aku diminta memandikan mereka. Walaupun bentuk dan ukurannya jauh berbeda, tapi aku yakin “benda” yang dipegang beliau itu adalah penisnya sendiri. Pengetahuan seksku memang sangat minim kalau tidak bisa dibilang nol, tapi naluriku mengatakan bahwa pak Yanto sekarang sedang berniat menyetubuhi aku.

Seketika timbul rasa takutku dan juga rasa menyesal karena telah mengundang pak Yanto ke rumahku yang sedang kosong supaya kami bisa bercumbu lebih bebas. Tapi badanku sudah sangat lemas karena tiga kali orgasme dan rasa takut membuatku malah semakin lemas saja sehingga akhirnya hanya bisa merasa pasrah kepada keadaan ini. Aku hanya mencoba memejamkan mata supaya pikiranku tidak merekam memori visual dari peristiwa yang mungkin kuanggap akan kusesali seumur hidup.

Kurasakan pak Yanto sudah berada di atas tubuhku dengan bertopang pada tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya membawa kepala penisnya bergesekan dengan kelentitku. Rasa nikmat yang ditimbulkannya sedikit banyak mulai mengurangi rasa gelisah akibat ketakutanku tadi. Pak Yanto juga kadang-kadang membawa penisnya ke muka liang vaginaku dan melakukan gerakan berputar seolah-olah ingin membesarkan ukuran liangnya yang setahuku sangat sempit.

“Shhhhhhh…shhhhh…shhh…” Tanpa bisa kucegah mulutku mengeluarkan suara desisan nikmat yang seirama dengan gerakan tangan kanan beliau.

Tiba-tiba aku merasakan kepala penis pak Yanto tidak lagi berputar-putar dimulut liang vaginaku, tetapi aku merasakan penis pak Yanto tersebut mulai terasa dijejalkan masuk ke dalam liang vaginaku. Daging penis beliau yang padat terasa menyakitkan saat memasuki liang vaginaku yang sudah merekah basah dan licin.

“Aduuuuuhh….sakiiit …aduuuhhh…bapa…sakit sekali …aduuhhhh” Aku hanya bisa mengaduh pelan-pelan sambil mengangkat kedua tanganku untuk berpegangan pada pinggiran bantal yang menyangga kepalaku sehingga bisa meremas-remasnya saat merasa sakit.

BLESSSSS …. Seluruh batang penisnya akhirnya masuk dengan sempurna dengan tidak terlalu sulit karena sudah “siap” akibat cumbuan-cumbuan luar biasa yang dilakukan tadi.

“Sakit ya sayang ?” Tanya bossku sambil memperbaiki posisi badannya tanpa merubah posisi penisnya dalam liang vaginaku.

Aku hanya mengangguk perlahan dan tanpa terasa ada butir-butir air mata muncul di ujung mataku yang terpejam. Pak Yanto dengan lembut mencium air mata pada ujung mataku dan mengelus-elus rambutku yang panjang dan tebal.

“Uuuuhhhhhh ….” Aku kembali mengeluh pelan saat pak Yanto mulai melakukan gerakan maju mundur pada penisnya dengan perlahan. Beliau lalu memelukku dengan erat sehingga kedua tanganku pun sekarang dalam posisi melingkari punggungnya. Rasa sakit itu lama-lama makin berkurang dan berganti menjadi rasa nikmat jauh melebihi yang pernah kurasakan sebelumnya.

“ Aarkkkhhh … arkkhhhhh ….arkkkhhh….” aku mengeluarkan erangan yang terdengar aneh saat pak Yanto mulai mempercepat gerakannya sambil tetap dalam posisi memelukku.

“Bapaaaa … aduuuhhh…. bapaaa …Tini udah gak tahaaaannn” Hanya dalam beberapa menit saja aku sudah meneriakan kata-kata orgasmeku yang khas. Pak Yanto membalasnya dengan gerakan yang makin cepat dan diakhiri dengan hujaman yang dalam dan dilanjutkan dengan gerakan penis berputar-putar seolah-olah mau membuka lobang rahimku. Aku sampai mengejang-ngejang kenikmatan sambil mengangkat-angkat pantatku untuk mengimbangi gerakannya, sedangkan kedua tanganku sekarang beralih meremas-remas pantatnya beliau.

“Ooohhhhhhhhh…….” Akhirnya aku kembali tergolek lemas karena kenikmatan, pak Yanto pun menghentikan gerakannya setelah melihat reaksiku.

Aku buka mataku dan memberikan senyumanku yang paling manis kepada bossku yang telah memberikan kenikmatan yang luar biasa dan secara ajaib menghapus sama sekali rasa menyesal yang sebelumnya kurasakan. Lalu kami berciuman cukup lama sambil saling membelai muka dan rambut masing-masing.

Setelah puas berciuman pak Yanto kemudian melepas pelukannya dan duduk tegak tanpa melepaskan penisnya dari vaginaku.

“Tini, coba kamu lihat darah perawan kamu” Ajak pak Yanto

Aku coba mengangkat badanku sedikit dengan ditopang kedua tanganku sambil melihat ke arah selangkanganku. Penis pak Yanto hanya terlihat pangkalnya saja karena sisanya masih berada di dalam liang vaginaku. Selain penuh dengan urat-urat yang menonjol, pada penisnya juga terlihat sedikit cairan berwarna merah pada beberapa bagiannya. Noda merah yang sama aku lihat juga pada bulu kemaluanku, perutku, paha sebelah dalam dan perutnya pak Yanto. Rupanya itulah yang disebut darah perawan atau darah malam pertama oleh orang-orang selama ini. Sebagai perempuan suku Jawa, warna kulitku lebih gelap dari wanita suku Sunda, demikian juga dengan kulit kemaluanku yang berwarna merah gelap sampai kebagian dalamnya sehingga bercak-dercak darah itu tidak terlalu terlihat kalau tidak diperhatikan dengan seksama.

Belum sempat aku membuka mulut untuk memberikan komentar, beliau sudah mulai mengerakkan lagi penisnya maju mundur yang membuatku terpaksa berbaring kembali. Kedua kakiku satu persatu beliau naikkan ke atas bahunya sehingga badanku menjadi hampir terlipat dalam tindihan pak Yanto. Dalam posisi seperti itu pak Yanto memompa penisnya makin lama makin cepat sehingga membuat tubuhku terguncang-guncang.

“Oooowww ….ahhhh…aawww” aku menjerit kenikmatan “Bapaaa..aa..aa..aa … nii… iii..kk…mmmaa…aaa..aatttt…sssee …eee…kkkaa…aaa…llliiiii…” suaraku jadi terputus putus karena kerasnya goncangan badanku.

CROK … CROK …CROK …CROK … aku mulai mendengar bunyi seperti air becek yang ditepuk-tepuk dengan keras. Belakangan aku ketahui itu adalah bunyi dari cairan yang telah membanjiri vaginaku dipompa dengan keras oleh penisnya pak Yanto sampai berbuih-buih.

Badan kami kurasakan mulai berkeringat sehingga terlihat mengkilat, setetes dua tetes keringat pak Yanto mulai jatuh ke tubuhku. Tak berapa lama kemudian keringat pak Yanto semakin membanjir dan mengalir deras ke perutku bercampur dengan keringatku sendiri .

CROK…CROK …CROK… CROK …CROK… bunyi itu semakin keras

Rasanya aku hampir tak sadarkan diri karena gelombang demi gelombang nikmat yang makin lama makin besar seolah-olah tidak aka nada batasnya. Tapi tiba-tiba aku merasakan tubuh pak Yanto mulai bergetar, pompaan penisnya makin tidak teratur iramanya.

“TINNNIIII …. Saya mau keluarrrrr …” teriak pak Yanto yang saat itu aku tidak tahu artinya.

Kurasakan pak Yanto menekan kuat-kuat penisnya di dalam vaginaku, tak berapa lama kemudian penisnya terasa berdenyut denyut dengan kuat lalu seperti memuntahkan sesuatu yang hangat berkali kali di dalam tubuhku. Denyutan pada penis beliau yang disertai semburan cairan hangat tersebut melipatgandakan kenikmatan yang tengah kurasakan.

“Bapppaaaaa … Oohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ……” akupun menyusul mengeluarkan lenguhan kenikmatan yang panjang sampai semburan dari penis pak Yanto berhenti.

Tubuh pak Yanto lalu ambruk kelelahan menimpa tubuhku setelah sebelumnya menurunkan kedua kakiku dari bahunya. Untuk beberapa saat pak Yanto tidak bereaksi sama sekali, sehingga aku coba peluk beliau erat-erat sambil mengelus-elus kepalanya dengan penuh kasih sayang. Beberapa saat kemudian beliau mulai bergerak bangun dan langsung mencium bibirku.

“Tini, kamu bisa merasakan kenikmatannya sayang ?” Tanya beliau dengan setengah berbisik ditelingaku.

AKu hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kepada beliau.

“Sekarang bapa sudah mencicipi milik Tini yang paling berharga dan hanya ada satu-satunya” Kataku secara spontan yang dijawab dengan senyuman dan ciuman dari pak Yanto.

“Tapi sebagai gantinya tadi Tini sudah merasakan kenikmatan yang luar biasa” lanjutku “Jadi Tini sebenarnya tidak tahu apakah harus meyesal atau berterima kasih”

Sekali lagi beliau menjawabnya dengan tersenyum sambil memandangku dengan mesra sehingga aku menjadi jengah sendiri hingga tertunduk malu. Kembali aku dihujani dengan kecupan-kecupan kecil dan ciuman-ciuman pendek yang sangat berarti bagiku.

“Aaaaahhhhhhhhhhhhhhh….” Jeritku tertahan ketika tiba-tiba pak Yanto menarik penisnya keluar.

Pak Yanto kemudian berdiri dan berjalan ke halaman belakang untuk mengambil selembar handuk yang sedang dijemur di sana, kemudian dengan halus beliau menyeka keringatku dan keringatnya sendiri dan terakhir menyeka vaginaku dan penisnya.

-------- oo0oo ---------

Hari itu kami bertelanjang bulat seharian selama di dalam rumah, baik itu waktu memasak di dapur, makan siang , nonton TV ataupun saat sekedar mengobrol berdua. Kondisi kami yang bertelanjang bulat membuat kami selalu mudah terangsang lagi untuk bersetubuh, sehingga antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya kami selingi dengan bersetubuh.

Dalam persetubuhan-persetubuhan lanjutannya itu, beliau selalu menggunakan kondom yang dibawanya. Waktu itu aku dengan polosnya memprotes penggunaan kondom karena mengurangi kenikmatan bersetubuh padahal waktu persetubuhan yang pertama beliau tidak menggunakan kondom tersebut. Sambil nyengir beliau menjelaskan bahwa yang pertamapun seharusnya beliau memakai kondom, tapi beliau khawatir aku keburu sadar dan menolak meneruskan saat beliau sedang memasang kondomnya.

Menjelang malam pak Yanto akhirnya pamit pulang setelah total empat kali menyetubuhiku sepanjang hari tadi.

Hubungan kami selanjutnya semakin “panas” karena untuk dua tahun pertama aku benar-benar ketagihan untuk bersetubuh dan untuk itu aku bersedia disetubuhi dimanapun dan dalam segala kondisi, tentu saja hanya dengan pak Yanto saja. Seringkali aku di kantor minta di setubuhi sambil berdiri atau dalam posisi menungging di meja dengan berpakaian lengkap. Kalau aku sedang menemani pak Yanto ke luar kantor atau saat diantar pulang sorenya, kadang aku suka merengek minta mampir ke hotel melati atau motel untuk memuaskan berahiku. Tidak terhitung pula persetubuhan yang kami lakukan di dalam mobil yang biasanya kami parkir areal parkir umum yang luas tapi gelap.

Pak Yanto tidak pernah menolak permintaanku, tapi beliau mewajibkan aku untuk selalu membawa kondom di dalam tasku karena beliau tidak bisa membawa persediaan kondom yang memadai tanpa ketahuan istrinya.

Tapi nafsu berahiku yang terlalu tinggi ini akhirnya membawa akibat fatal ketika aku memaksa untuk tetap disetubuhi pada saat persediaan kondom telah habis. Saat itu aku meminta bersetubuh dengan posisiku di atas dan pada saat pak Yanto akan ejakulasi aku tidak mengindahkan isyarat pak Yanto untuk mencabut vaginaku dari penisnya karena aku belum mencapai orgasmeku yang ketiga sehingga akhirnya sperma beliau tumpah di dalam tubuhku.

Akibatnya dua bulan kemudian aku dipastikan hamil !

Rasa bersalah membuatku tidak berani langsung membicarakannya kepada pak Yanto sehingga janinku semakin membesar. Pak Yanto akhirnya mengetahui juga setelah beliau merasa heran karena aku bersedia disetubuhi pada tanggal-tanggal biasanya aku mendapat haid dan juga merasakan payudaraku semakin membesar.

Karena kandunganku yang mulai besar, pak Yanto membawaku ke dokter kandungan untuk digugurkan dengan cara yang aman. Dokter tersebut mau melakukan tindakan aborsi karena aku diakui sebagai istri muda beliau yang tidak diijinkan punya anak oleh istri tuanya. Sangat ironis memang …

Kehamilan yang tidak dikehendaki dan aborsi yang aku lakukan membuat Pak Yanto memintaku untuk memasang IUD sehingga kami berdua tidak lagi perlu khawatir akan kebobolan. Sehingga kini aktivitas seks kami berdua terasa makin intensif dan tanpa disadari mulai terlalu demonstratif yang membuat orang-orang kantor mulai bertanya-tanya adanya hubungan istimewa diantara kami.

Akhirnya untuk mencegah kecurigaan orang-orang kantor yang sering melihatku keluar dengan nafas memburu dan lipstik memudar dari ruangan bossnya hampir dua kali sehari, pak Yanto merekomendasikan aku ke perusahaan lain yang dikelola pelanggan perusahaan kami. Kemudian aku dikontrakkan kamar kos yang memungkinkan beliau datang kapan saja. Hampir setiap sore sepulang dari kantor beliau datang menyetubuhiku sebelum pulang ke rumahnya dan kadang-kadang pagi-pagi juga datang mengantarku ke kantor setelah bersetubuh dulu tentunya.

Setelah hampir empat tahun berhubungan dengan pak Yanto tanpa status yang jelas, akhirnya aku menerima lamaran dari teman SMAku yang inginmengajakku menikah tanpa melewati pacaran. Mulanya pak Yanto keberatan dengan keputusanku, tapi akhirnya beliau mau menerimanya setelah aku berjanji mau tetap melayaninya kalau diminta. Hal itu memang bisa aku buktikan, bahkan saat aku sedang hamil anak pertamaku, aku tetap bersedia bersetubuh dengan beliau.

Aku memang tidak pernah bisa melupakan mantan bossku ini, bukan karena beliau orang yang telah merengut keperawananku, tapi karena aku memang mencintainya …
readmore »»  

Masturbasi

http://perawa-ni.blogspot.co.id/2012/10/cerita-sex-kuperkosa-gadis-cantik.html
Cerita Sex Dewasa | Sebelum aku mengisahkan tentang pengalaman pertamaku bermain sex dengan pasangan, ada baiknya aku
ceritakan dulu pengalaman pertamaku bermain sex solo atau bermasturbasi, karena jauh hari sebelum aku
melakukan hubungan sex, aku sudah sering melakukan masturbasi.
http://perawa-ni.blogspot.co.id/2012/10/cerita-sex-kuperkosa-gadis-cantik.html

Aku sejak kecil memang sudah tidak suka dan tidak pernah mau memakai BH. Kebiasaan ini berlanjut hingga
kini. Hal ini tentu membuat kedua orang tuaku jadi kelabakan. Sejak duduk di bangku SD, aku hanya
memakai kaos singlet di dalam hem seragam sekolahku. Mungkin kebiasaan memakai singlet sejak kecil
inilah yang membuatku hingga saat ini lebih leluasa memakai T Shirt yang lebih mirip singlet itu.

Demikian pula saat aku duduk di bangku SMU, aku juga hanya memakai kaos singlet di dalam hem seragam
sekolahku. Memang agak mending sih, ketimbang aku hanya langsung memakai hem saja tanpa BH di dalamnya,
jadi fungsi kaos singletku adalah sebagai pengganti BH.
Soal CD memang sejak usiaku masih anak-anak, aku lebih suka yang model sexy, namun saat SD aku tidak
bisa berkutik karena Mamaku yang selalu membelikan semua kebutuhanku. Baru sejak SMP aku sudah bisa
memilih model CD kesukaanku sendiri, karena saat itu aku sudah dipercaya untuk membeli kebutuhanku
sendiri, walau uangnya tetap kudapat dari kedua orang tuaku.
Pada awalnya saat aku masih SMP, model CD yang kubeli masih biasa-biasa saja, karena untuk CD yang mini
seperti model berenda atau G String rata-rata harganya masih sangat mahal untuk anak seusiaku, apa lagi
aku dari kalangan keluarga yang hidupnya hanya pas-pasan.

Baru saat SMU aku bisa membeli dan memakai CD yang kuidam-idamkan dari sejak masih kecil, karena saat
itu uang sakuku juga sudah mulai agak banyak, jadi aku bisa menabung dulu untuk membeli penutup alat
vital yang kuidam-idamkan itu. Dan saat SMU-lah aku mulai terbiasa dengan memakai rok mini sebagai
seragam sekolah.
Pokoknya sejak aku SMU-lah aku merasakan merdeka, bisa memiliki dan memakai CD berenda atau G String
yang kuidam-idamkan. Bayangkan saja modelnya, keduanya hampir sama mininya, hanya yang satu berenda dan
yang lainnya G String terbuat dari seutas tali nylon. Saat kukenakan melingkari pinggangku, yang model G
String sedikit ada perbedaan, ada ikatannya di samping kanan dan kiri pinggangku.
Semua modelnya seperti bikini yang amat sangat mini, hanya ada secarik kain berbentuk segi tiga di
bagian depan, fungsinya hanya mampu menutupi bagian depan liang vaginaku. Sedangkan CD berenda yang
kumiliki bagian depannya berbentuk hati kecil dengan renda di pinggirannya.

Waktu SMP masih belum seberapa, namun baru saat aku SMU banyak teman sekolahku, baik teman sekelas atau
dari kelas lain termasuk para guruku, sering menelan ludah saat aku lewat di hadapan mereka. Karena saat
SMP rok bawahanku masih biasa-biasa seperti layaknya murid wanita yang lain, namun saat SMU aku sudah
berani memakai rok mini saat sekolah.Cerita Sex Dewasa

Awalnya pihak sekolah memang melarang, namun lama kelamaan pihak sekolah mungkin bosan juga, atau
mungkin juga kepala sekolahku merasa ada baiknya bisa ikut menikmati memandang pahaku yang mulus (Haa..
Haa.. Haa..!). Bukan GR lho, aku sejak kecil memang sudah cantik dan selalu menjadi bintang sekolah,
bukan hanya bintang di kelas saja. Banyak cowok teman sekolahku yang menaksirku tapi mereka harus mundur dengan patah hati karena aku memang tidak mau terikat sejak dulu. Aku paling tidak suka dengan cowok yang egois, yang jika merasa sudah dekat denganku lalu yang lain tidak boleh lagi mendekatiku. Aku ingin dapat berteman tanpa ada ikatan apa lagi paksaan.

Pertama kali aku mengenal permainan sex adalah saat aku masih SMU, bukan sex sungguhan sampai ML.
Maksudku, kami hanya sampai petting hingga oral sex saja, istilahku saat itu SSKTR (Sex Sex Kecil Tanpa
Resiko). Bagaimana kisahnya, nanti akan kuceritakan pada kisahku yang akan datang, untuk kali ini aku
akan menceritakan pengalaman masturbasiku yang pertama.
Aku pertama kali melakukan masturbasi saat masih duduk di bangku SMP. Aku sudah lupa waktunya, namun aku masih ingat saat itu aku masih duduk di bangku kelas dua SMP. Sebenarnya ada teman sekelasku yang kutaksir saat itu, namanya Joko. Anaknya pandai. Dia menjadi temanku saat kelas dua, karena saat masih kelas satu dia bersekolah di Solo, dan baru pada kelas dua orang tuanya pindah tugas ke Surabaya hingga Joko pun harus ikut pindah sekolah.

Banyak teman-teman cewekku yang juga menaruh perhatian pada Joko namun Joko anaknya cuek saja. Tidak seperti teman-teman cowokku yang saat itu yang sudah mulai puber dan banyak tingkahnya, Joko anaknya tenang, lebih pendiam dan sedikit berwibawa. Mungkin ini juga yang membuat teman-teman cewek lainnya jadi penasaran padanya.

Saat-saat aku di rumah, aku sering membayangkan bagaimana kalau seandainya Joko mencium bibirku, meremas payudaraku yang sudah tumbuh membesar itu. Bahkan aku juga membayangkan bagaimana kalau seandainya jari-jari tangan Joko membelai selangkanganku, menyentuh vaginaku yang bagian luarnya sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku hanya bisa berandai-andai saja, namun aku juga tidak mengerti apakah itu yang dinamakan cinta atau hanya nafsu. Namun itulah yang kurasakan saat itu.
Saat mandi aku mulai sering meraba-raba payudara, selangkangan dan daerah erogenku yang lainnya. Namun aku belum pernah melakukan sesuatu sampai satu saat aku mengalami orgasme, bahkan saat itu aku pun belum tahu apa itu orgasme dan sebagainya. Aku semakin hari semakin asyik merabai tubuhku sendiri hingga aku mulai tahu dimana saja letak bagian tubuhku yang paling nikmat kalau disentuh.

Aku paling senang memainkan klitorisku dengan ujung jari sambil meremas-remas payudaraku. Liang vaginaku selalu becek kalau aku melakukan hal seperti itu. Ada cairan bening merembes keluar dari dalam liang vaginaku keluar membasahi sekitar selangkanganku.
Aku semakin berani menggesek-gesekkan jari ke belahan bibir vaginaku, sambil membayangkan kalau semua ini dilakukan oleh Joko. Kalau di kamar mandi aku selalu mengoleskan sabun cair dulu di seputar bagian luar vaginaku. Lain lagi kalau kulakukan di atas tempat tidur, sering kugunakan hand body lotion dulu,
kulumuri di seputaran selangkanganku baru aku melakukan aktifitas.

Licinnya sabun cair atau body lotion tersbut menjadi lebih licin lagi saat bercampur dengan cairan
bening yang mengalir keluar dari dalam liang vaginaku saat aku sudah mengalami nafsu yang sangat tinggi.
Kumainkan klitorisku dengan ujung jari, kugesek-gesekkan sambil tanganku yang satu lagi tetap meremas-
remas payudaraku dan memilin-milin puting susuku.

Aku merasakan sesuatu yang terasa akan meledak keluar dari dalam tubuhku, desakannya semakin lama
semakin kuat hingga membuatku menggeliat tidak karuan. Bibirku terus mendesah menceracau bagaikan anak kecil yang tiba-tiba terserang demam yang tinggi, sampai akhirnya aku mengalami rasa ingin pipis, namun yang terjadi adalah adanya kedutan-kedutan di vaginaku.Cerita Sex Dewasa

Badanku menggigil hebat sekali, kurasakan ada sesuatu yang tumpah keluar dari dalam rahimku memenuhi
seluruh bagian dalam liang vaginaku, membasahi dinding-dinding dalam vaginaku. Aku tidak tahu apakah ini
yang dinamakan orgasme? Yang jelas setelah itu aku mengalami kelegaan yang amat sangat luar biasa.
Bebanku menjadi hilang, badanku menjadi ringan, pokoknya sulit dilukiskan dengan kata-kata.
Belakangan baru kutahu bahwa itulah yang dinamakan orgasme, karena hal-hal itu makin sering kualami,
paling tidak tiga kali dalam seminggu aku mengalami hal seperti itu, karena hampir tiga kali dalam
seminggunya aku selalu melakukan masturbasi.

Terus terang saat masih SMP aku belum berani membiarkan teman cowokku menyentuhku walau sebanarnya dalam hati ingin sekali, namun aku masih takut akan aturan dan norma-norma pada saat itu. Apa lagi saat itu aku masih perawan dan pada anak seusiaku sudah ditanamkan betapa pentingnya arti sebuah keperawanan bagi anak gadis. Ini pun mempengaruhi juga caraku melakukan masturbasi. Aku tidak berani memasukkan ujung jariku ke dalam liang vaginaku, karena aku takut keperawananku akan terenggut oleh jari-jariku sendiri.

Padahal pada saat-saat tertentu saat bermasturbasi, ingin sekali rasanya aku memasukkan jariku ke dalam liang vaginaku yang terasa sangat gatal ingin digaruk saja rasanya. Biasanya hal ini terjadi pada saat aku
hampir mengalami orgasme.

Nonton Juga Video Sex Pulang Sekolah Langsung Sange

Dorongan seperti itu datangnya kuat sekali. Tapi untungnya semua mampu kuatasi, aku bisa mencapai puncak kepuasan hanya dengan memainkan klitorisku dengan ujung jariku. Sementara jari tangan kiriku memainkan klitoris, jari tangan kananku menggosok-gosok belahan bibir vaginaku. Atau saat jari sebelah tanganku memainkan klitoris, tanganku yang lain meremas-remas payudaraku sambil sesekali memilin-milin puting susuku. Libidoku sejak SMP memang sudah sangat tinggi, aku paling tidak tahan kalau tidak melakukan masturbasi tiga kali dalam seminggu, rasanya selalu ingin uring-uringan saja.
Demikianlah sedikit pengalamanku pertama kalinya melakukan masturbasi. – Cerita Sex, Cerita Sex Dewasa, Cerita Bokep, Cerita Seks, Cerita Panas Indonesia, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Hot.
readmore »»  

Valentine

http://perawa-ni.blogspot.co.id/2015/12/jilbab-cantik-lagi-sange.html
Cerita Sex Dewasa | Di cerita kali ini, untuk pertama kalinya aku mencoba untuk mengambil sudut pandang lain. Kalau biasanya aku selalu mengambil sudut pandang dari pihak laki-laki, kali ini aku akan mencoba menghayati apa yang dirasakan seorang wanita dalam petualangannya. Aku sempat juga bertanya sama dengan cewekku (dia jadi peran utama di cerita ini) segala sesuatu tentang cewek dan bagaimana rasanya dia melakukan itu denganku. Pokoknya aku les singkat dengannya, dan akhirnya kudapat juga pengetahuan itu. Oke kita mulai saja cerita ini.
http://perawa-ni.blogspot.co.id/2015/12/jilbab-cantik-lagi-sange.html

Namaku Vania, aku seorang gadis berumur 17 tahun, sekarang aku duduk di kelas 3 SMA. Aku satu sekolah dengan Riko, penulis cerita ini. Ayahku keturunan Barat dan ibuku keturunan Chinese. Perpaduan ini yang membuatku menjadi seorang gadis tinggi ramping, berkulit putih dan walaupun tubuhku tidak terlalu seksi, bisa kututupi kekurangan itu dengan wajahku yang kata orang sih cantik. Tentu saja aku senang mendengarnya, apalagi ketika Riko mengatakan kalau bibirku benar-benar menggoda. Memang sih aku belum pernah tidur dengan seorang pria, tetapi kalau soal yang begituan aku cukup ahli, yah mungkin ketularan sama omes-nya (otak mesum) Riko dan teman-temannya yang tidak kalah omes. Jadi kesimpulannya, aku juga termasuk ahli di bidang begituan.

Hari itu, kira-kira jam 4 sore tanggal 12 Februari tahun ini, aku jalan-jalan bersama Precill dan Yuli. Kami memang sedang mencari sesuatu yang dapat kami berikan ke cowok yang paling dekat dengan kami, kan 2 hari lagi Valentine, jadi harus memberikan yang istimewa donk. Setelah sekitar 2 jam berkeliling mencari barang yang cocok, aku akhirnya menyerah. Aku sama sekali tidak mendapatkan barang yang benar-benar spesial untuk cowokku (hehehe, maksudnya untuk gue yang nulis cerita ini).

Akhirnya kuputuskan untuk mencari di tempat lain saja besok. Aku pulang tanpa membawa apa-apa, berbeda dengan Precill dan Yuli yang sudah mendapatkan yang mereka cari. Aku memang susah mencari barang untuk Riko, dia tuh orangnya senang yang romantis dan sedikit berbau omes gitu lah. (Ini sepertinya pujian untuk gue). Tetapi aku yakin, aku akan mendapatkan sesuatu untuknya. Kan kalau kita mau usaha, pasti kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan. Bener ngtidak..?

Singkat cerita, aku sama sekali tidak mendapatkan apa-apa, bahkan besoknya juga aku masih tidak mendapatkan apa-apa. Aku tidak mau memberikan sesuatu yang biasa, kupikir lebih bagus aku tidak memberikan sama sekali daripada kuberikan sesuatu yang biasa di hari yang spesial nanti. Ternyata Riko sudah berinisiatif lebih dulu, dia mengajakku candle light dinner. Tepat seperti dugaanku, dia memang suka keromantisan, kami hanya makan sedikit terus minum sedikit dan kami sempat slow dance dulu sebelum akhirnya duduk lagi, hanya duduk dan saling memandang.

Tidak tahu karena aku terbawa suasana atau memang si Riko jago (muji gue lagi nih), yang jelas aku benar-benar menikmati malam itu. Riko memberikan kalung cantik dan dia memasangkan di leherku.
Terus diciumnya pipiku dari belakang sambil berkata, “Biar hari ini jadi hari yang eloe kenang selama hidup eloe. dan gue harap eloe juga inget siapa yang ada di sini ngerayain hari Valentine ini sama eloe.” (Mengganggu lagi nih, perasaan gue ngomongnya ngtidak gitu deh, tapi intinya sih sama lah.)
Kalian pasti mengerti kan kalau cewek itu mudah terangsang kalau suasana hatinya mendukung ditambah dengan sentuhan yang tepat. Tidak seperti cowok, cowok itu mudah sekali terangsang, biasanya langsung tegang itunya hanya karena melihat dada atau paha cewek. Oke, kembali lagi deh ke cerita kita. Tidak tahu kenapa, yang jelas Riko melakukan sesuai dengan apa yang kuharapkan, dan tidak tahu kenapa, aku akhirnya menemukan sesuatu yang spesial untuk kuberikan kepadanya. Kuajak dia ke rumahku, aku tahu persis orangtuaku tidak ada di rumah, dan di rumah hanya ada si Iyem saja.

Sampai di rumah, Riko duduk di kursi tamu seperti biasa dan kubawakan minuman untuk dia. Ketika aku balik lagi, Riko sedang melihat-lihat album fotoku. Dia tersenyum ketika melihat fotoku ketika masih kecil. Ketika aku datang dia langsung tersenyum ke arahku. Kuletakkan minuman di meja dan bilang kalau aku tidak dapat memberikan apa-apa di hari Valentine ini, tetapi aku punya sesuatu yang spesial buatnya di hari spesial ini.

Aku duduk di sebelah Riko, kubiarkan Riko memelukku dan menciumku. Bibirnya lembut membasahi bibirku, terus dia mengambil sirup di meja dan pura-pura menumpahkannya di bajuku.
Kami berdua tertawa bersama, terus dia berkata, “Ups.., sorry ya. Mendingan eloe ganti baju dulu, nanti masuk angin kalo pake baju basah gini.”
Aku tahu Riko memang sengaja, dia mau mengajakku ke kamar. Deg-degan juga sih, tetapi aku sudah bertekad kalau aku harus dapat memberikan yang spesial buatnya hari ini.
Rupanya Riko sudah tahu kalau aku memang mau memberikan sesuatu yang sudah 17 tahun kujaga baik-baik. Yap, aku memang memilihnya untuk mengambil kesucianku. Kurasa memang dia orang yang tepat. Aku ke kamar, dan seperti yang kuduga dan kuinginkan, Riko mengikutiku. Terus dia duduk di ranjangku memperhatikanku jalan ke arah lemari pakaianku.
Aku cuek saja buka baju di depan dia, tetapi waktu aku mau membuka BH-ku, Riko memelukku dari belakang sambil berkata, “Biarkan malam ini berjalan lambat, jangan habiskan waktu terlalu cepat.”Cerita Sex Dewasa

Aku menurut saja, kubiarkan dia mencium leherku, bahuku dan akhirnya menggendongku ke tempat tidur. Riko masih belum puas bermain dengan bibirnya, dia menciumku dua kali, dan begitu kusadar, tahu-tahu BH-ku sudah hilang, tidak tahu kemana. Aku tidak sadar kapan Riko membuka BH-ku itu, yang jelas sekarang dadaku sudah telanjang. Mungkin karena aku terlalu terbawa suasana.
Riko mulai bosan bermain dengan bibirnya, kali ini dia menggunakan lidahnya menjilati puting buah dadaku. Lembut dan membuatku enak kegelian. Aku hanya memejamkan mata sambil merasakannya menjilat dan sesekali menghisap putingku. Tiap kali dia hisap seperti ada setrum di badanku, aku selalu menggeliat menahan geli. Aku tidak bosan-bosan merasakan enaknya permainan lidah Riko. Entah berapa lama aku terdiam merasakan nikmatnya sentuhan demi sentuhan dari bibir dan lidahnya.

Ternyata bersamaan dengan lidahnya bermain, tangan Riko tidak tinggal diam. ceritasexdewasa.org Soalnya waktu kubuka mata, aku kaget sekali, ternyata aku sudah telanjang bulat, dan Riko hanya menggunakan celana dalam saja. Hebat juga dia bisa menenlanjangiku dan melepas pakaiannya tanpa dapat kuketahui. (Sekedar informasi, dia aja yang ngtidak sadar keenakan, padahal gue lumayan lama juga ngebugilin dia dan gue sempat keluar dulu minum sirup gue yang masih kesisa, masalahnya lidah gue udah kering ngejilatin dadanya, hehehe.)

Kucoba untuk bangun, tetapi badanku terasa lemas, aku sama sekali tidak bertenaga. Aku tidak dapat berbuat apa-apa ketika Riko mulai turun terus mencium pusarku. Terus tangannya membuka pahaku lumayan lebar. Aku merasa malu juga ketika Riko melihat vaginaku. Riko tidak lama-lama melihatnya, dan tidak lama dia sudah menjilati bibir kemaluanku.

Lebih gila lagi, ternyata ketika dia menjilat vaginaku, rasanya jutaan kali lebih nikmat dari permainannya di puting payudaraku. Dia menjilat beberapa kali, terus dia menjilat klitoris-ku. Ini lebih hebat lagi, soalnya tanpa sadar aku mendesah. Sebenernya lebih mirip teriak keenakan ketika lidahnya pertama kali menyentuh klitorisku yang memang super sensitif. Gila, ternyata Riko tidak hanya menjilatnya beberapa kali, tetapi berkali-kali, terus dia memelintir perlahan klitoris-ku. Wah, itu sih tidak dapat dijelaskan, yang jelas badanku refleks kejang dan aku menjambak rambutnya tanpa sadar. Tetapi ketika rasa kesetrum itu mulai hilang, aku malah ingin lagi. Ternyata Riko tahu, dia memelintir lagi klitoris-ku sekali lagi dan seperti sebelumnya, aku kejang lagi. Terus dia malah lebih gila lagi, digosok-gosokkannya klitorisku dengan ujung jarinya. Aku tidak tahan kejang-kejang, tetapi Riko memegang pinggangku, jadi aku tidak dapat bergerak bebas.
Rasa nikmat itu lalu memuncak dan aku tidak sadar lagi, semua terasa gelap dan badanku kejang-kejang tidak karuan tanpa dapat kukontrol. Aku tahu aku sudah sampai puncak, dan begitu kusadar lagi, Riko sudah menggosok-gosok kepala penisnya yang besar sekali ukurannya. Aku tidak yakin penis sebesar itu dapat masuk ke vaginaku, ada juga sih rasa takut. Tetapi aku sudah bertekad, aku akan memberikan kesucianku untuk Riko.

Riko terus menekan sedikit penisnya. Bibir kemaluanku terasa terbuka, dan akhirnya kurasakan kepala penisnya di bagian luar vaginaku. Riko terus mencium bibirku dan membuka pahaku lebih lebar, kututup mataku, siap menerima apa yang akan terjadi. Ternyata tidak terjadi apa-apa, sialnya ketika kubuka mata, Riko sedang menekan penisnya kuat-kuat ke vaginaku. Kontan saja aku berteriak, lumayan kencang
juga.


Belum habis rasa kagetku, Riko menyodok lagi penisnya ke vaginaku, perih sekali rasanya. Sepertinya badanku terbagi dua karena robek disodok penis sebesar itu. Tetapi rasa sakit itu berangsur-angsur hilang dan berubah menjadi rasa nikmat yang tidak kalah dari rasa nikmat ketika Riko memelintir-melintir klitoris-ku. Riko mulai goyang maju mundur pelan-pelan, tetapi kerasanya hebat sekali ketika penisnya menggosok-gosok dinding vaginaku. Sepertinya tidak ada ruangan kosong lagi di vaginaku, semua terasa sudah sesak disodok-sodok. Aku mencoba untuk menahan sakit dan itu berhasil. Rasa sakit itu berubah menjadi sengatan-sengatan listrik yang membuatku ingin lagi disodok-sodok.
Melihatku mulai tenang, Riko tambah mempercepat mengocok vaginaku yang sudah banjir karena basah. Aku hanya dapat memejamkan mata dan mendesah-desah menikmati permainan Riko. Yang jelas aku bener-bener hanyut dalam suasana itu. Tiba-tiba Riko bergerak semakin cepat dan ada sengatan yang lebih nikmat lagi dari dalam vaginaku. Sepertinya aku akan mencapai puncak lagi, dan aku sudah tidak sabar menunggu saat indah itu. Riko semakin cepat dan liar mengocok vaginaku. Sama sekali sudah tidak ada iramanya lagi.
Tanpa sadar aku mulai berteriak-teriak kecil menikmati semuanya itu. Terus akhirnya semua gelap, aku kejang-kejang lagi seperti tadi. Aku baru sadar waktu ada sesuatu yang hangat di perutku, dan waktu kubuka mata, Riko sedang mengocok-ngocok penisnya dengan tangannya dan dari penisnya muncrat cairan putih kental ke perutku. Kubiarikan Riko memuncratkan maninya sampai habis, baru aku berusaha bangun. Aku pusing sebentar, tetapi terus hilang. Riko membersihkan badannya di kamar mandi, terus menghampiriku yang sudah menggunakan pakaian lengkap.

Baca JUga Cerita Seks Aku Malu Kepengen ML sama Kamu

Riko mencium keningku, terus dia duduk di sebelahku, meremas jariku sambil bilang kalau dia puas sekali dan dia bilang aku tidak akan kecewa memilihnya. Aku percaya kalau Riko serius, aku tahu dia bukan orang yang suka mempermainkan cewek. Aku yakin pilihanku kali ini benar. Pasti benar deh.
“Thank’s buat hadiahnya, ini bener-bener hadiah yang tidak ternilai buat gue.” kata Riko, terus menciumku lagi.
Kemudian dia membantuku ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Aku benar-benar lemas, dan ketika Riko ingin pulang, aku hanya mengantarnya sampai pintu depan saja, tidak sampai gerbang. Terus ketika Riko sudah pulang, kukunci pintu dan terus aku roboh di sofa. Aku lemas sekali dan tidak ingat apa-apa.
Waktu kubangun pagi, aku benar-benar kaget, soalnya aku masih telanjang. Aku langsung lari ke kamar dan pakai baju. Aku terus duduk di ranjang. Ada sisa-sisa rasa pedih di selangkanganku, tetapi rasa pedih itu kalah dengan kenangan nikmat tadi malam. Benar-benar malam yang spesial untukku dan kuharapkan malam yang spesial juga untuk Riko.-
readmore »»  

Foto Hot Cewek Bispak Bugil Toket Gede Montok Hot Bikin Crot

readmore »»  

Cerita Dewasa | adik Iparku Memuaskanku

cerita ngentot Adik Iparku Memuaskanku, cerita sex ngentot Adik Iparku Memuaskanku,berikut adalah cerita dewasa Adik Iparku Memuaskanku, yang domain bagikan simak cerita hot sex Adik Iparku Memuaskanku dibawah Adik Iparku Memuaskanku
Cerita Dewasa – Akû sûdah menikah, berûsia sekitar 30th dengan tinggi 175 dan berat 67kg. Namakû Robby. Akû memiliki adik ipar yang masih kûliah di salah satû ûniversitas swasta top di jakarta. Namanya Novyanti. Ini adalah kisah perselingkûhankû dgn Novy. Novy tingginya 160cm dgn berat 50kg, berambût panjang dgn warna kûlit pûtih. Payûdaranya 34B, tidak besar, tetapi sekel. Dan selangkangannya berdaging dengan baû vagina yang sangat akû sûkai. Cerita ini adalah pengalaman pribadi, tetapi nama, sitûasi dan tempat sûdah diûbah ûntûk melindûngi para pelakûnya.

http://perawa-ni.blogspot.co.id/2015/12/gadis-merintih-kesakitan3gp-199mb.html
Sûatû saat, akû sedang sendirian di Jakarta karena istrikû sedang kelûar kota. Akû mengajak Novy berlibûr ke sebûah resort di dekat Anyer. Tempat yang indah. Seolah kita sedang berbûlan madû. Setelah check-in akû mengajak Novy masûk ke kamar yang indah dan menghadap ke arah pantai. Koper akû letakkan dan kûpelûk Novy dengan mesra. Novy menatapkû dengan tersenyûm. Dan kûciûm bibir tipis Novy. Novy membalas dengan lembût dan setelah beberapa saat, ciûmannya menjadi ganas. Seolah ingin menelan bibirkû. Kûmainkan lidahkû masûk ke dalam mûlût Novy dan napasnya mûlai membûrû. Kemûdian kûciûm lehernya mûlai dari bawah telinga tûrûn ke pûndak. Novy merasa geli dan mendorong wajahkû menjaûh.
Nah itulah awalan cerita dewasa Adik Iparku Memuaskanku,untuk selengkapnya cerita bokep Adik Iparku Memuaskanku klik disini , baca cerita sex terbaru
readmore »»  

Pulang Sekolah Langsung Sange


Bagi yang pakai hp bisa download di sini >>> pulang sekolah langsung sange

readmore »»